Selasa, 07 April 2009

Cerpen

NASEHAT ORANG TUA
Disebuah desa yang bernama Desa Suka Maju ada sebuah keluarga kecil yang sangat sederhana.Dirumah itu terdiri dari bapak ,ibu,dan ke tiga anak mereka.Bapak mereka itu bernama Amir yamg bekerja sebagai satpam disebuah pabrik dekat rumah mereka,dan ibunya bekerja disebuah salon.Dan anak mereka yang pertama bernama Masir yang baru masuk Sekolah Menengah Kejuruan(SMK),anak mereka yang kedua bernama Arief yang masih duduk di Sekolah Dasar kelas 6,serta anak mereka yang terakhir bernama Siska yang masih duduk di bangku kelas 1 SD.
Disuatu malam yang dingin mereka berkumpul diruang tengah sambil menonton televisi,mereka sedang menonton sebuah berita yang acaranya adalah penculikan anak-anak pelajar.Pikiran ibunya tertuju pada Masir,Ia khawatir apabila terjadi pada anaknya yang bersekolah jauh dari rumah mereka yang harus melewati jalan raya yang banyak dilalui kendaraan besar.

Ibu Amir pun menanyakan hal tersebut kepada anaknya.

Ibu Amir : "Nak,kamu benar ingin sekolah disana?tidak ingin berubah pikiran?"
Masir :(merasa kebingungan)"Maksud ibu apa?nanya tentang sekolah."
Ibu Amir : "Tidak apa-apa.Ibu takut saja kalau kejadian ditelevisi terjadi pada kamu,kan letak sekolah dengan rumah kita jauh sekali dan kamu berangkat dari rumah tidak ada temanya."
Masir :"Ibu tenang saja,saya akan hati-hati.Atau saya bisa naik sepeda kalau ibu sedang tidak ada uang."
Ibu Amir :"Bukannya begitu,ibu khawatir saja dijalan banyak kendaraan besar lalu lalang kan berbahaya,kalau adik kamu bisa ibu antar sekalian ibu berangkat kerja,kan satu arah.Nah kalau kamu?"
Masir :"kan saya sudah besar bu."
Ibu Amir :"Ya ibu tau,kamu sekarang sudah besar dan kamu harus bisa mandiri.Maka dari itu Ibu tidak mau ada apa-apa terjadi sama kamu."
Bapak Amir :"ya sudah turuti saja kemauan anakmu,nanti kalau pindah sekolah repot dan harus mengeluarkan duit lagi."
Ibu Amir :"Ibu nggak nyuruh pindah pak.Ibu ada ide gimana kalau kamu tinggal dirumah bibimu Masir?"
Masir:"(langsung membentak)"Tidaklah bu,bibi itu cerewet.saya nggak mau tinggal disana."

Tiba-tiba adik Masir yang terakhir merengek minta tidur.Maklumlah anak kecil,kalau mau tidur nangis dan masih pengen ditemani.

Siska:"Bu....ngantuk,pengen tidur.
Ibu Amir:"Ya,nak.Masir kamu jangan masuk kamar dulu ibu masih pengen bicara sama kamu."
Masir:"Ya bu."

Setelah ibu masuk kedalam kamar Masir berfikir dan meminta usul kepada bapaknya.

Masir:"Pak,setelah saya pikir-pikir pendapat ibu benar jarak antara rumah dengan sekolah jauh sekali.Tapi saya nggak mau tinggal dirumah bibi.Bagaimana kalau saya tinngal dirumah kakek saja?kan rumah kakek juga dekat dengan sekolah.
Bapak Amir:"Kalau bapak setuju saja,asal kamu betah tinngal disana.Tapi menurut bapak tinggal dimana saja kalau kamu tidak berbuat kesalahan dan menjalankannya dengan ikhlas pasti kamu senang."
Masir:"Iya juga sih pak."
Bapak Amir:"Bagaimana menurut ibumu ya?"
Masir:"Mudah-mudahan setuju."

Disela-sela perbincangan mereka tiba-tiba Ibu muncul.

Ibu Amir:"Gimana Sir kamu setuju tidak?"
Masir:"Tapi bu,kalau saya tinggal dirumah kakek,sepertinya akan lebih baik."
Ibu Amir:"Apa?dirumah kakek?Bagaimana sih kamu kakek kamu sedang sakit-sakitan lagian dirumah kakek sudah ada kakak ibu yang merawat dan menjaga kakek dan nenek,nanti kamu malah merepokan mereka."
Masir:"Tapi bu."
Ibu Amir:"nggak ada tapi-tapian,kamu tinggal dirumah bibi kamu,disana kamu tidak akan merepotkan,karna bibi kamu tinggal sendiri dan rumahnya besar sekalian kalau kamu ada tugas atau ada PR kamu bisa nanya sama bibi akamu."

Masir hanya diam saja mendengarkan pendapat ibunya ia tidak berani melawan.Bapak nya pun diam dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

Bapak Amir:"ya sudah nggak perlu pake emosi,terserah Masir saja mau tinngal dimana.Kalau kamu pengen sekolah disana kamu harus turuti kemauan ibu kamu nak.Tapi kalau kamu pengen tetep tinngal disini,terpaksalah kamu pindah.Bapak tidak mau membuat ibu kamu terus-terusan khawatir,memikirkan hal ini.Kan cuman satu tujuanya cuma sekolah dan menuntut ilmu,tinngal dimana saja tidak masalah.Ya sudah bapak tidur dulu.Kamu lanjutkan ngobrol dengan ibu,tapi ingat jangan keras-keras ngobrolnya sudah malam."

Setelah bapak pergi kekamar Masir dan ibunya terdiam sesaat memikirkan jalan yang tebaik yang harus diambil.

Masir:(Dengan raut muka yang kecewa)"Ya sudah bu,saya turuti kemauan ibu."
Ibu Amir:"(Sambil mengelus-elus kepala Masir)"alhamdullilah,ibu lega sekarang kamu mau menurut apa kata ibu."
Masir:"Iya bu.Saya sadar ibu menasehatii begini itukan cuma untuk kebaikan saya,mungkin ini yang terbaik buat saya,saya harus tinngal dirumah bibi."
Ibu Amir:"ya sudah sekarang kamu tidur.Besok jangan lupa kamu harus beres-beres,karna ibu akan antar kamu kerumah bibi kamu."
Masir:"Iya bu."

Akhirnya Masir mau menuruti apa kata ibunya,walaupun terasa berat.Tapi semua ini adalah keputusan yang terbaik untuknya.Dan Masir sadar tinggal dimana saja itu baik karna tujuanya hanya sekolah.Jadi apapun keputusan orang tua kita harus turuti,mungkin itu semua adalah doa orang tua yang bisa membuat kita sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar